Sunday, May 6, 2012

Surat Kecil Untuk Dia Yang Di Sana

oktober sedang tidak bersahabat kawan, langit selalu mendung, hujan pun tak pernah bosan membasahi kotaku ini, kota Medan ku, jalanan selalu basah, sebenarnya aku tidak suka, aku sering merasa ban sepeda motorku slip di tikungan jalan, bila itu terjadi, aku akan segera mengurangi kecepatan kuda kecilku, aku akan mengingat kata-katamu, aku harus menjaga hidupku.

apa kabarmu di sana kawan?
pantaskah aku menyebutmu kawan?
ah, panggilan ini terlalu formal, aku benci panggilan formal, aku lebih suka memanggilmu apa adanya, seperti maunya hatiku, maunya otakku, tapi aku tau aku tidak bisa, aku tau lidahku sudah hampir kelu untuk memanggilmu dengan panggilan sayang itu, dan akhirnya aku kembali memanggilmu dengan panggilan membosankan ini, huft, aku kangen kamu kawan.

aku sudah jadi mahasiswi sekarang, akhirnya aku merasakannya, akhirnya aku duduk di fakultas yang kuimpikan, setiap kali aku membaca fakultasku, aku akan mengingat wajahmu, aku akan teringat dengan segalanya tentang mimpi itu, dan aku akan bersedih lagi, dan aku akan menangis lagi, haaaaaah, kau tau betapa cengengnya aku, kau tau betapa lemahnya aku, tapi ini bukan salahku, ini salahmu, salahmu, ya salahmu, ini salahmu membiarkan wajahmu tetap tinggal dihatiku.

temanku bilang, dikala rintikan pertama hujan yang turun ke bumi, bila kita mengucapkan satu permintaan itu akan dikabulkan, aku mencobanya tadi, waktu sesaat menunggu untuk masuk lab biologi hujan itu turun lagi, aku diam memandangi temanku berlari kecil ke arah hujan, bersenda gurau mengucapkan impiannya masing masing di hati, aku melihat mereka begitu percaya adanya mitos seperti itu, aku pun ikut berdoa dalam hati, ikut mrngucapkan harapanku saat ini, harapan bodoh yang tak perlu ditanya lagi kualitasnya, aku begitu ingin, begitu ingin dipanggil mami lagi.

aku masih pemarah, aku masih anak yang nakal, aku masih belum pintar kimia, aku masih sering mengecewakan, aku masih sering balapan nggak jelas, aku masih sering menatap langit kosong tanpa berkata satu katapun, aku masih sering mendengar lagu lagu tak penting ini, aku masih sering bermimpi buruk, bahkan aku masih sering menangis, aku masih sering cemburu tidak jelas, aku masih sering merasa bodoh sendiri, tapi aku tau, aku tau, aku benar-benar tidak bisa lupa, aku udah coba, tapi tetap nggak bisa, aku nggak bisa, aku belum bisa.

aku benci saat saat seperti ini, saat aku merasa sesak dan nggak tau mesti gimana, satu-satunya orang yang kuingat cuma kamu, satu-satunya orang yang ingin kupinjam pundaknya cuma kamu, tapi aku tau, aku sadar, kamu tidak ada disini, tidak akan pernah lagi, tidak akan lagi, lalu aku akan menangis, tidur, dan bangun diesok pagi, dengan wajah cerah, tertawa lagi, tertawa terus, dan melupakan segalanya, dan mulai dari awal lagi.

aku selalu ingat pesan terakhirmu, dan nggak akan kulupa, cuma satu yang pengen kali kubilang sama kamu : disini sakit pi, di dada ini, sesak pi, aku bosan sama semuanya, aku pengen kamu ada disini pi, disini, aku ingin kamu pulang pi, pulang secepatnya, dan jangan pergi lagi, bisakah?

selamat ulang tahun ya...
semoga ehat n sukses bwt tahun terakhir di sekolah..
smoga cita-citanya dapat dicapai dgn baik...
tmbah dewasa dalam Tuhan, dalam keseharian juga...
biar bsa jdi contoh yang baik bwt ade2mu...

maaf klo banyak salah yang dah kubuat...
selamat ulang tahun ya...
GBU

No comments:

Post a Comment