mungkin ini cuma terjadi pada diriku. perasaan ini, dan ketidaknyamanan ini. awalnya aku berpikir, ah, ini bukan apa - apa dan ini hanya sementara, tapi lambat laun, aku merasa, ini sudah kelewatan. bukankah semua orang terlahir untuk merasa bahagia? namun, sebenarnya apa tolak ukur dari kebahagiaan itu sendiri? aku bingung, bila padaku ditanyakan jujur aku juga merasa gamblang, ayolah teman , tidak usah berlagak naif, bukankah setiap orang bahagia bila memiliki segalanya? tentu dalam konteks ini, segalanya yang benar-benar segalanya, yang dalam otakku sendiri, segalanya itu berarti, euforia pada saat kamu memiliki semua yang ingin kau miliki, semua yang inginkan.
aku, adalah si pemimpi.
memimpikan segala yang aku inginkan.
detik ini aku berdiri disini, merenungi segala yang telah terjadi.
kakiku lemas, seraya aku tertegun
tanganku tergetar, kepalaku tertunduk malu
sejauh ini, sebesar ini, setua ini
apakah aku hanya akan terus menjadi seorang pemimpi?
impianku begini, kenyataannya begini
mauku seperti ini, yang terjadi malah jau dari setiap langkah yang kuambil
apakah aku terlahir sebagai seorang yang gagal?
apakah benar aku hanya bisa bermimpi
dan tidak mampu mewujudkannya?
tidak, ini tidak benar
aku tidak boleh menjatuhkan diriku sendiri ke lobang penyesalan
pasti Sang Esa akan murka bila begini
namun, masih mampukah aku bersyukur disaat satu pun impianku tidak terwujud?
harus kepada siapa kutanyakan gejolak ini?
aku bermimpi akan menuntut ilmu di pulau impian dan universitas impianku
tapi aku malah tercampak disini
sedangkan temanku terlihat begitu mudah meraih segalanya yang mereka inginkan
aku bermimpi akan menjadi sosok yang seperti 'ini' di usua 'segini'
tapi nyatanya itu pun hanya sebatas mimpi
apa ini?
sebenarnya dimana letak salah dan silapku?
aku bosa seperti ini
aku butuh perubahan, yang mampu membantuku mencicil segala mimpi ini
tapi adakah motivasi besar disini?
dan, aku juga butuh motivator yang baik, yang dengan tulus merangkulkun pada saat mimpi ini gagal lagi
tapi bahkkan motivator 'impianku' pun tak kunjung hadir menemaniku
lalu siapa lagi yang bisa kuandalkan disini?
Tuhan?
Tuhan pun terlihat enggan dan tak kunjung merangkul
apa belum cukup untuk segala kesedihan ini
segala doa yang selalu terpanjat di kala airmata sudah lelah berderai
Tuhan, mengapa Kau tinggalkan aku?
lihat aku sedikit saja, rangkul aku sekejap saja
aku sungguh lelah menapaki jalan menanjak ini
bebanku berat, langkahku gontai
peluk aku sebentar, biarkan aku merangkai mimpi baruku lagi
menata hidupku lagi
mengukir senyum ibu bapak ku lagi
dan membanggakanmu lagi
jangan biarkan aku menjadi pribadi yang mengecewakan semua orang
termasuk mengecewakan mimpiku lagi
bantu aku mewujudkan segalanya
karna sungguh, bila aku jalan sendiri, aku tidak akan mampu
karna kutau, cuma tanganmu yang mampu mengangakat aku dari kungkungan alam gelap ini
kumohon Tuhan, kabulkanlah...
pratiwi christine natalia
minggu, 29 April 2012
14 :10 WIB
No comments:
Post a Comment